Meriahnya Perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur: Sejarah, Makna, dan Tradisi

Diposting pada

Meriahnya perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur memang tak bisa diragukan lagi. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh penjuru dunia datang berkunjung ke Candi Borobudur, tepatnya pada tanggal 15 bulan Waisak, untuk merayakan kelahiran, kematian, dan kebangkitan Siddharta Gautama Buddha. Candi Borobudur dipilih sebagai tempat perayaan tersebut karena Candi ini merupakan salah satu situs peninggalan sejarah agama Buddha yang paling penting di dunia. Selain itu, perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur juga sarat dengan makna dan tradisi yang kental, yang membuat acara tersebut semakin meriah dan berkesan.

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan dinasti Sailendra. Candi ini terbuat dari batu vulkanik dan memiliki 10 tingkat. Setiap tingkatnya dihiasi dengan relief yang menceritakan cerita-cerita Buddha.

Makna Waisak

Waisak adalah perayaan penting bagi umat Buddha. Perayaan ini dilakukan setiap tahun pada bulan purnama ketiga dalam penanggalan lunar. Pada hari ini, umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting dalam hidup Buddha Siddhartha Gautama, yaitu kelahirannya, mencapai pencerahan, dan wafatnya.

Tradisi Perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur

  • Upacara Penyalaan Lilin
  • Upacara penyalaan lilin dilakukan pada malam hari sebelum perayaan Waisak. Di Candi Borobudur, ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan upacara ini. Pada saat yang sama, di seluruh dunia, umat Buddha juga melakukan upacara serupa.

  • Prosesi Pawai Lilin
  • Prosesi pawai lilin dilakukan pada malam hari setelah upacara penyalaan lilin. Ribuan orang membawa lilin dan berjalan mengelilingi kompleks Candi Borobudur. Prosesi ini sangat indah dan memukau.

  • Upacara Puncak
  • Upacara puncak dilakukan pada pagi hari pada hari Waisak. Pada saat ini, ribuan orang berkumpul di kompleks Candi Borobudur untuk melakukan upacara bersama. Upacara ini diawali dengan pengambilan sila (sikap batin) oleh para biksu dan umat Buddha lainnya. Setelah itu, para biksu membacakan sutra dan umat Buddha melakukan persembahan bunga dan dupa.

  • Meditasi Bersama
  • Setelah upacara puncak selesai, umat Buddha melakukan meditasi bersama di kompleks Candi Borobudur. Meditasi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara diri sendiri dengan alam semesta.

Perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur sangat meriah dan indah. Ribuan orang dari seluruh dunia berkumpul untuk merayakan peristiwa penting dalam hidup Buddha Siddhartha Gautama. Upacara penyalaan lilin, prosesi pawai lilin, upacara puncak, dan meditasi bersama menjadi momen yang tak terlupakan bagi umat Buddha di seluruh dunia.